Halal Today
  • Halal Updated
  • Halal Brand
  • Halal Lifestyle
  • Halal Brand Index
    • Digital Halal Brand Index 2025
    • Halal Brand Consumer Choice Index 2025
  • Khazanah GNH
No Result
View All Result
Halal Today
  • Halal Updated
  • Halal Brand
  • Halal Lifestyle
  • Halal Brand Index
    • Digital Halal Brand Index 2025
    • Halal Brand Consumer Choice Index 2025
  • Khazanah GNH
No Result
View All Result
Halal Today
No Result
View All Result
Home Halal Updated

Arafah Peristiwa Terpenting Ibadah Haji, Jamaah Haji Indonesia Mulai Bergerak ke Arafah 

Zaziri Halal Today by Zaziri Halal Today
Juni 5, 2025
in Halal Updated
0
Arafah Peristiwa Terpenting Ibadah Haji, Jamaah Haji Indonesia Mulai Bergerak ke Arafah 
399
SHARES
2.3k
VIEWS
Share on WhatsAppShare on Facebook

Halaltoday.id, Mekkah– Ibadah haji bukan sekadar ziarah ke Ka’bah.

Haji menurut cendikiawan muslim Indonesia Prof Dr. H. Nadirsyah Hosen, LL.M., M.A. (Hons), Ph.D. adalah perjalanan menuju kesadaran.

“Dan Arafah—yang berasal dari akar kata ‘arafa (mengenal)—adalah tempat di mana manusia harus mengenali dirinya, Tuhannya, dan sesama manusia,” ujarnya.

Di sanalah, kata Nabi, “al-Ḥajju ‘Arafah”—inti haji adalah Arafah. Bukan thawaf. Bukan mencium Hajar Aswad. “Tapi berdiri dalam keheningan spiritual, dalam kerendahan dan pengakuan di hadapan Yang Maha Melihat,” tandasnya.

Baca juga: Resmikan Terminal Khusus Haji dan Umroh. Presiden Prabowo: Jadi Lebih Modern dan Nyaman

BacaJuga

Kepala BPJPH Minta Komunitas Halal Indonesia Jadi Teladan Persatuan Bangsa

Halal Consumer Choice Awards 2025 siap Digelar September Ini

Sebagaimana dituturkan Ali Shariati yang melihat haji sebagai drama teologis dan sosial. Baginya, keluar ke Arafah adalah simbol eksodus spiritual—keluar dari pusat ritual ke padang eksistensi. Ia menulis:

“Pergi ke Arafah adalah keluar dari rumah Tuhan untuk bertemu Tuhan di alam semesta. Di sana manusia berdiri, bukan di hadapan Ka’bah, tapi di hadapan diri sendiri.”

Dalam perspektif sufistik, jelas Prof Gus Nadir, perjalanan ke Arafah adalah fana’—sirna dari ilusi bentuk-bentuk luar. “Para sufi melihat Ka’bah bukan sebagai titik akhir, tetapi sebagai panggilan awal. Arafah adalah maqam ma’rifah—tingkatan di mana sang salik melepaskan ego dan topeng dunia,” bebernya.

“Di sana, jiwanya tajalli—tersingkap dari hijab. Sebab untuk mengenal Tuhan, seorang hamba harus lebih dulu mengenal diri, sebagaimana sabda: “Man ‘arafa nafsahu faqad ‘arafa Rabbahu.”

Lalu bagaimana perjalanan jama’ah haji Indonesia menuju Arafah? Jemaah haji Indonesia akan diberangkatkan ke Arafah pada 8 Zulhijjah atau 4 Juni 2025. Kementerian Agama (Kemenag) terus memperkuat konsolidasi data serta menyusun skema untuk memastikan seluruh jemaah diberangkatkan ke Arafah.

“Kami menyusun berbagai skema mitigasi pergerakan jemaah, untuk memastikan seluruh jemaah terangkut ke Arafah. Jangan sampai ada yang tertinggal, tercecer, bahkan terabaikan,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, di Makkah, beberapa hari lalu.

Dalam konferensi pers di Makkah Arab Saudi, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief menjelaskan tiga skema mobilisasi jemaah haji menuju Arafah, Muzdalifah dan Mina yang telah disiapkan.

Pertama, skema pergerakan reguler. Dalam skema pergerakan reguler, jemaah haji diberangkatkan dari Makkah menuju Arafah untuk melaksanakan wukuf. Selepas magrib, jemaah diberangkatkan menuju Muzdalifah untuk melaksanakan mabit (menginap). Setelah melewati tengah malam, jemaah bergerak ke Mina untuk bermalam mabit hingga 12 atau 13 Zulhijjah.

“Ini (pergerakan reguler) akan diikuti sekitar 67 persen atau sekitar 136 ribu jemaah haji Indonesia,” kata Hilman.

Skema kedua adalah Murur. Jemaah haji Murur, setelah menunaikan Wukuf di Arafah, usai masuk waktu Magrib, bergerak melintasi Muzdalifah (tidak turun dari bus), lalu menuju Mina. Skema ini akan diikuti sekitar 33 persen atau sekitar 60 ribuan jemaah haji Indonesia.

“Ketiga, Tanazul. Jemaah haji yang melakukan Tanazul adalah mereka yang akan melempar jumrah pada 10 Zulhijjah (setelah Wukuf dan Mabit di Muzdalifah), lalu kembali ke hotel, tidak kembali lagi ke tenda Mina. Mereka adalah jemaah yang tinggal di hotel sekitar wilayah Syisyah dan Raudhah,” jelasnya.

Jemaah Tanazul akan kembali ke Jamarat untuk melempar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah pada 11, 12, dan 13 Zulhijjah. Skema ini ditargetkan akan diikuti 37 ribu jemaah haji.

Dua skema terakhir, yakni Murur dan Tanazul, merupakan upaya pemerintah untuk mengurai kepadatan di Muzdalifah dan Mina. Kedua skema ini diterapkan, setelah pemerintah melakukan kajian dan didapatkan kesimpulan bahwa hal tersebut tidak menyalahi syariat ibadah haji.

Bagi jemaah lansia, disabilitas, dan memiliki komorbid, diberlakukan Safari Wukuf Khusus. Mereka akan mendapatkan pengawalan tenaga medis, pendamping ibadah, dan hotel transit untuk memastikan tetap bisa menjalankan rukun dengan aman dan layak.

Selain itu, Hilman juga menjelaskan skenario pergerakan jemaah haji Indonesia selama puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

“Pertama, dari Makkah ke Arafah. Pergerakan ini akan dilakukan dalam tiga trip,” ungkapnya.

Pada 9 Zulhijjah atau 5 Juni 2025 seluruh jemaah haji sudah berada di Arafah untuk melaksanakan ibadah Wukuf. Setelah itu, jemaah haji akan bergerak dari Arafah ke Muzdalifah. Pergerakan dimulai pukul 19.00 WAS.

Jemaah haji dengan skema reguler akan mabit di Muzdalifah. “Dari Muzdalifah ke Mina, jemaah haji akan dilayani bus dengan sistem taraddudi (bolak balik) Muzdalifah – Mina, hingga menjelang Subuh,” kata Hilman.

Usai mabit di Mina, jemaah haji yang mengambil nafar awal dan nafar tsani akan diberangkatkan kembali ke Makkah secara bertahap. “Semua pergerakan ini kami sesuaikan dengan kapasitas layanan syarikah dan realitas di lapangan,” ujar Hilman.

Hilman memohon kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk mendoakan jemaah haji Indonesia. “Agar jemaah haji Indonesia diberikan kekuatan dan kemudahan dalam menuntaskan ibadahnya, dan pulang ke Tanah Air sebagai haji yang mabrur, yang manfaatnya terasa sepanjang umur, untuk diri, keluarga, dan bangsa,”

 

SendShare160Tweet100Share
Previous Post

Mengapa Setelah Sampai ke Mekah, Justru Harus Keluar Menuju Arafah?

Next Post

Wapres Gibran Optimis Industri Halal Dorong Indonesia Menjadi Negara Maju

Related Posts

Kepala BPJPH Minta Komunitas Halal Indonesia Jadi Teladan Persatuan Bangsa

Kepala BPJPH Minta Komunitas Halal Indonesia Jadi Teladan Persatuan Bangsa

by Akbar Halal Today
September 14, 2025
0

Halaltoday.Id, Jakarta- Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ahmad Haikal Hasan, mengajak Komunitas Halal Indonesia untuk menjadi teladan di...

Halal Consumer Choice Awards 2025 siap Digelar September Ini

Halal Consumer Choice Awards 2025 siap Digelar September Ini

by Syahril Izza
September 3, 2025
0

Halaltoday.id, Jakarta- Saat ini, masyarakat Indonesia dan dunia semakin sadar akan pentingnya memilih produk dan layanan halal, bukan sekadar sebagai...

Next Post
Wapres Gibran Optimis Industri Halal Dorong Indonesia Menjadi Negara Maju

Wapres Gibran Optimis Industri Halal Dorong Indonesia Menjadi Negara Maju

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

berita halal today indonesia

Portal berita yang membahasa industri dan ekosistem halal di Indonesia secara terkini dengan suguhan data-data aktual serta faktual.

Selain itu , Halaltoday.id juga memberikan ruang lingkup bisnis baru yang terkemuka dan terpercaya melalui jaringan-jaringan usaha mulai korporasi hingga skala unit usaha kecil menengah.

  • 327 Fans
  • 944 Followers
  • 123 Subscribers
  • 255 Followers

© 2025 Halaltoday.id – All Right Reserved

  • Kebijakan Privasi
  • Kebijakan Publikasi
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
  • Halal Updated
  • Halal Brand
  • Halal Lifestyle
  • Halal Brand Index
    • Digital Halal Brand Index 2025
    • Halal Brand Consumer Choice Index 2025
  • Khazanah GNH

© 2025 Halaltoday.id - All Right Reserved &