Halaltoday.id, Jakarta- Industri halal kian menggeliat dan tumbuh cepat. Pertumbuhan ini diyakini berpotensi memberikan kontribusi hingga US$5 miliar per tahun bagi produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Hal ini sejalan dengan nilai ekonomi industri halal global yang terus meningkat.
Di 2025 saja, pembelanjaan masyarakat global di sektor halal diperkirakan akan mencapai US$3 triliun. Bahkan, nilai tersebut diprediksi akan terus meningkat hingga US$5 triliun pada 2030
Disinyalir, negara Indonesia berpotensi menjadi pemain global yang diperhitungkan dalam industri halal. Apalagi mengingat besarnya populasi muslim yang dimiliki dan kapasitas yang unggul di berbagai sektor industri halal, seperti makanan dan minuman halal, farmasi halal, dan kosmetik halal.
Baca juga: https://halaltoday.id/dengan-sertifikasi-indonesia-bisa-jadi-pemain-utama-industri-halal-dunia/amp/
Industri ini pun diharapkan dapat membantu Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sesuai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Eko S.A.Cahyanto dalam keterangannya di Jakarta, beberapa hari lalu mengatakan, pengembangan industri halal diharapkan dapat membantu Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“Menciptakan lapangan kerja, sekaligus mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen pada tahun 2028-2029,” katanya.
Sekedar informasi, Kementerian Perindustrian bersama PT Surveyor Indonesia menggelar forum internasional bertajuk Halal Across Borders: A Global Dialogue On Faith, Business, And Sustainability yang melibatkan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan perwakilan kedutaan-kedutaan besar berbagai negara.
Direktur Utama PT Surveyor Indonesia, Sandry Pasambuna, menyampaikan pentingnya membangun kolaborasi lintas sektor guna memastikan bahwa proses sertifikasi halal dilaksanakan secara terpercaya dan memenuhi standar nasional maupun internasional.
“Melalui acara ini, kami ingin mendorong pemahaman yang lebih luas tentang pentingnya jaminan halal, tidak hanya bagi umat Muslim, tetapi juga sebagai bentuk perlindungan konsumen secara universal,” ujarnya.
“Konsumen Indonesia berhak atas produk yang sesuai syariah, aman, dan berkualitas, baik dari dalam negeri maupun impor,” imbuhnya.
Sebagai Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) yang telah diakui, PT Surveyor Indonesia terus bertransformasi dalam memperkuat proses pemeriksaan halal dengan mengedepankan integritas dan akuntabilitas publik.
Sandry juga menekankan bahwa peluang Indonesia untuk menjadi pusat halal dunia harus dimanfaatkan melalui peningkatan kepercayaan dan kolaborasi global.
Di balik setiap produk halal, terdapat kepercayaan, keberkahan, dan peluang besar untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia. Ini saatnya memperkuat ekosistem halal kita secara inklusif dan berdaya saing,” pungkasnya.