Halal Today
  • Halal Updated
  • Halal Brand
  • Halal Lifestyle
  • Halal Brand Index
    • Digital Halal Brand Index 2025
    • Halal Brand Consumer Choice Index 2025
  • Khazanah GNH
No Result
View All Result
Halal Today
  • Halal Updated
  • Halal Brand
  • Halal Lifestyle
  • Halal Brand Index
    • Digital Halal Brand Index 2025
    • Halal Brand Consumer Choice Index 2025
  • Khazanah GNH
No Result
View All Result
Halal Today
No Result
View All Result
Home Khazanah GNH

Para Sahabat Nabi yang Kaya Raya

Akbar Halal Today by Akbar Halal Today
Mei 8, 2025
in Khazanah GNH
0
Para Sahabat Nabi yang Kaya Raya
399
SHARES
2.3k
VIEWS
Share on WhatsAppShare on Facebook

Kita sering mendengar cerita para sahabat Nabi yang hidup miskin. Saking miskinnya mereka menginap di teras masjid. Mereka dijuluki Ahlus shuffah. Salah satunya adalah Abu Hurairah RA.

Namun juga ada para sahabat Nabi Saw yang pada akhir hayat mereka dalam keadaan kaya raya.

Ibn Khaldun (1332-1406 M) dalam kitabnya al-Muqaddimah mengutip al-Mas’udi, sejarawan Arab klasik yang wafat tahun 956 M:

Pada saat Sayidina Ustman, khalifah ketiga, wafat terbunuh, beliau memiliki sejumlah properti yang bernilai 200 ribu dinar, serta sejumlah unta dan kuda.

Az-Zubair: memilki 50 ribu dinar, seribu kuda dan seribu budak. Beliau juga membangun rumah di Bashrah, Mesir, Kufah dan Alexandria.

Thalhah: perputaran uang yang dimilikinya seribu dinar setiap hari dari usaha di Iraq, dan lebih lagi dari as-Sirrah (Yaman). Beliau juga membangun rumah di Kufah, merenovasi rumah di Madinah dengan plester, batu bata dan kayu berlapis (sesuatu yang sangat mewah saat itu)

Abdurrahman bin Auf punya seribu ekor kuda, seribu unta, ribuan kambing dan seperempat harta warisannya mencapai 84 ribu dinar.

Zaid bin Tsabit memiliki harta warisan emas dan perak yang begitu banyaknya sehingga harus dipecah dengan kapak, selain tanah dan uang 100 ribu dinar.

Sa’d bib Abi Waqash membangun rumah dengan batu akik, rumahnya bertingkat dan luas halamannya.

Al-Miqdad juga membangun rumah mewah yang diplester di Madinah.

Ibn Khaldun memberi komentar bahwa harta mereka itu didapatkan dengan cara yang halal, berasal dari ghanimah dan fai’. Dan para sahabat Nabi di atas tidak berprilaku berlebihan dalam membelanjakan harta mereka, bahkan mereka tetap hidup dengan sederhana.

Baca juga: https://halaltoday.id/tujuh-aturan-utama-dalam-hidup/

Begitulah kawan, hidup dengan kaya tidaklah dilarang dalam Islam. Selama didapatkan dengan cara yang halal, dipenuhi semua kewajibannya serta hatinya tidak terikat pada harta.

Jangan dikesankan bahwa kemiskinan adalah ciri orang memeluk Islam atau seolah kita mencibir dan curiga kalau ada orang lain yang hidupnya lebih berkecukupan dari kita.

BacaJuga

1 Muharram: Momen Kebangkitan Spiritual Kita

Rajawali yang Tumbuh di Kandang Itik

Mungkin kita menjadikan ahlus shuffah sebagai modal, sementara mereka menjadikan nama-nama sahabat Nabi Saw di atas sebagai contohnya. Semuanya kita sebut dengan radhiyallah ‘anhum. Semua model dari sahabat Nabi baik-baik saja. Apik kabeh!

Tabik,

Nadirsyah Hosen

Teks asli:

Ibn Khaldun, al-Muqaddimah (h. 204-205)

‎قال المسعودي في أيام عثمان اقتنى الصحابة الضياع والمال فكان له يوم قتل عند خازنه خمسون ومائة ألف دينار وألف ألف درهم وقيمة ضياعه بوادي القرى وحنين وغيرهما مائتا ألف دينار وخلف إبلا وخيلا كثيرة وبلغ الثمن الواحد من متروك الزبير بعد وفاته خمسين ألف دينار وخلف ألف فرس وألف أمة وكانت غلة طلحة من العراق ألف دينار كل يوم ومن ناحية السراة أكثر من ذلك وكان على مربط عبد الرحمن بن عوف ألف فرس وله ألف بعير وعشرة آلاف من الغنم وبلغ الربع من متروكه بعد وفاته أربعة وثمانين ألفا وخلف زيد بن ثابت من الفضة والذهب ما كان يكسر
‎بالفؤوس غير ما خلف من الأموال والضياع بمائة ألف دينار وبنى الزبير داره بالبصرة وكذلك بنى بمصر والكوفة والإسكندرية وكذلك بنى طلحة داره بالكوفة وشيد داره بالمدينة وبناها بالجص والأجر والساج وبنى سعد بن أبي وقاص داره بالعقيق ورفع سمكها وأوسع فضاءها وجعل على أعلاها شرفات وبنى المقداد داره بالمدينة وجعلها مجصصة الظاهر والباطن وخلف لعلي بن منبه خمسين ألف دينار وعقارا وغير ذلك ما قيمته ثلاثمائة ألف درهم اه‍ كلام المسعودي فكانت مكاسب القوم كما تراه ولم يكن ذلك منعيا عليهم في دينهم إذ هي أموال حلال لأنها غنائم وفيوء ولم يكن تصرفهم فيها بإسراف إنما كانوا على قصد في أحوالهم كما قلناه

 

Tags: #halalindonesia#halaltoday#khazanah#khazanahgnh
SendShare160Tweet100Share
Previous Post

LPPOM Paparkan Pentingnya Sertifikat Halal di Pameran ALFOOD 2025

Next Post

Di Balik Tirai Takdir Ilahi

Related Posts

1 Muharram: Momen Kebangkitan Spiritual Kita

1 Muharram: Momen Kebangkitan Spiritual Kita

by Akbar Halal Today
Juni 28, 2025
0

1 Muharram bukan sekadar awal tahun, tapi panggilan sunyi bagi jiwa yang lelah. Ia mengetuk kalbu yang tertidur, mengajak hijrah—bukan...

Rajawali yang Tumbuh di Kandang Itik

Rajawali yang Tumbuh di Kandang Itik

by Akbar Halal Today
Juni 25, 2025
0

Di sebuah desa yang dikelilingi sawah dan kabut pagi, seorang petani tua menemukan telur besar. Tak tahu asalnya, ia meletakkannya...

Next Post
Di Balik Tirai Takdir Ilahi

Di Balik Tirai Takdir Ilahi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

berita halal today indonesia

Portal berita yang membahasa industri dan ekosistem halal di Indonesia secara terkini dengan suguhan data-data aktual serta faktual.

Selain itu , Halaltoday.id juga memberikan ruang lingkup bisnis baru yang terkemuka dan terpercaya melalui jaringan-jaringan usaha mulai korporasi hingga skala unit usaha kecil menengah.

  • 327 Fans
  • 944 Followers
  • 123 Subscribers
  • 255 Followers

© 2025 Halaltoday.id – All Right Reserved

  • Kebijakan Privasi
  • Kebijakan Publikasi
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
  • Halal Updated
  • Halal Brand
  • Halal Lifestyle
  • Halal Brand Index
    • Digital Halal Brand Index 2025
    • Halal Brand Consumer Choice Index 2025
  • Khazanah GNH

© 2025 Halaltoday.id - All Right Reserved &