Halaltoday.id, Jakarta- Diakui banyak kalangan bahwa industri halal Indonesia berpotensi menjadi yang terbesar di dunia. Namun untuk menuju pencapaian tersebut butuh faktor pendukung yang kuat.
Hal ini diakui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Ia menegaskan pentingnya dukungan kebijakan dan regulasi yang kuat untuk mendorong pertumbuhan industri halal di Indonesia.
Baca juga: https://halaltoday.id/kian-menggeliat-industri-halal-bisa-dongkrak-pertumbuhan-ekonomi-nasional/amp/
Menurutnya, potensi industri halal sangat besar, namun masih menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kebutuhan insentif hingga keterbatasan visibilitas Indonesia di kancah global.
“Industri halal jangan menjadi beban tambahan, tapi dia menjadi sebuah assurance,” ujar Sri Mulyani dalam acara Sarasehan Ekonomi Islam, beberapa hari lalu.
Sri Mulyani menyebut pembangunan kawasan industri berbasis halal masih menemui kendala, salah satunya terkait permintaan insentif fiskal dan non-fiskal.
Di sisi lain, ia menyoroti pentingnya optimalisasi aset negara, termasuk tanah dan bangunan yang menganggur (idle), agar bisa dikembangkan menjadi aset produktif dalam kerangka prinsip keuangan syariah.
Aset-aset nyata seperti tanah atau bangunan dalam prinsip syariah bisa menjadi underlying aset yang mudah distrukturkan. Ini penting untuk mendorong volume dan likuiditas,” jelasnya.
Sri Mulyani juga menekankan perlunya kehadiran Indonesia secara aktif di forum-forum internasional. Meskipun menjadi negara dengan populasi muslim terbesar, Indonesia dinilainya masih kurang terlihat dalam panggung ekonomi Islam global.
Ia berharap semakin banyak tokoh Indonesia yang membawa nama bangsa dalam negosiasi dan kerja sama multilateral. Pemerintah, lanjutnya, terus mendorong integrasi berbagai instrumen keuangan seperti wakaf dan pemanfaatan aset negara ke dalam ekosistem keuangan syariah.
Upaya ini diharapkan bisa memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri halal global dan menjadikan sektor ini sebagai pilar ekonomi masa depan.
“Karena seperti yang saya sampaikan juga di dalam banyak negosiasi maupun forum internasional entah G20, IMF World Bank, Islamic Development Bank ataupun yang lain kita membutuhkan banyak sekali orang-orang Indonesia yang mampu membawa bendera Indonesia keluar,” pungkasnya.